Senin, 25 Juni 2012

Kisah lama.. Asrama TPB bernomor kamar 91

Tulisan ini harusnya gw tulis disaat masa asrama TPB, atau beberapa waktu setelah lulus TPB, Tapi sayangnya dulu gw blm mnjadi blogger :D dan sekarang, setelah 1 tahun selepas lulus TPB yang juga berarti lulus asrama, gw kembali teringat tentang kenangan selama setahun kehidupan bersama 3 orang super di Kamar bernomor 91.

Yah, inilah kampus gw tercinta, ditahun pertama atau disebut Tingkat Persiapan Bersama (TPB), kita sebagai Mahasiswa baru harus menikmati masa-masa hidup diasrama. Suatu kebanggan bagi kampus IPB ini, karena sering menjadi percontohan untuk kampus2 lain di Indonesia. Yah, memang benar, asrama menjadi pondasi penting dikampus ini,, dari asrama lah gw bisa mengerti tentang kebersamaan, ketertiban. rasa saling menghargai dan menghormati, dan ribuan pelajaran kebaikan lainnya.

Kembali ke topik,, tentang kamar 91.. bersama makhluk-makhluk hebat yang mustahil gw lupakan >
Quldino Taqwa Sungkawa (ino), Dhanny Apriyatna (Dani), dan Tommy Pasaribu  (Tomi).

tak ada dari kami yang berasal dari satu daerah... kami ber4 berasal dari kota yang berbeda, Ino dari Tangerang, Dani dari bekasi, Tomi dari Siantar, dan gw sendiri dari Palembang. 4 orang berbeda ini, harus dipaksa hidup satu kamar selama 1 tahun.

Pernah gw menjumpai beberapa teman yang udah nge-kos ditengah2 perjalanan asrama, alasannya sama, gak betah, terutama karena temen2 satu kamarnya resek,  gak cocok, dan akhirnya gak betah.
Meskipun begitu lebih banyak jg yang tetep betah di asrama, karena gak ada masalah sama temen satu kamarnya.

Bagaimana gw dulu? Alhamdulilliah, gw termasuk yang betah.. Kami ber4 gak ada yang pindah kosan sebelum diusir. atau bahasa halusnya 'check-out'. Kami ber-4 bener2 pindah ke kos-an di hari H check out asrama itu.

Mengapa gw bisa sebetah itu tinggal ber-4 di ruang 4x4 meter? Mungkin karena mereka bisa saling mengerti, dan memang pada hakikatnya, meraka gak ada yang nyebelin.

Ino : Bocah satu ini sebetulnya sama kayak gw, 'males' -maaf ino- , diantara kami ber4, mungkin gw dan ino lah yang paling berantakan kasurnya dan meja belajarnya. dan 1 hal juga, ni bocah gak bisa lepas dari games dan komik, saat ujian pun, tetep aja yang dipegang PSP. Tapi, gw gak kebayang kalo sosok ini gak menjadi bagian dari kamar 91, gw yakin bakal garing banget ni kamar. Yup, ino sering bangt menjadi vocal untuk melakukan tingkah2 aneh dikamar. jail, buat ramuan2 gak jelas, nyanyi, dan kekocakan lainnya.

Dani : Ini rajanya rapi dan rajin. Paling duluan bangun kalo subuh. Mudah bangret nebak dimana meja belajarnya, cari aja yang paling rapi..Tapi jangan terkecoh, dia jg 'gila'.
termasuk fleksibel, dia bisa jadi paling rajin, tapi ntar bisa terpengaruh juga buat bertingkah aneh.

Tomi : aslinya rajin. Tapi gak keterlaluan, alias enak diajak gokil2an. dan dia termasuk paling jahil, 11 12 sama ino,,,Kalo diajak ngejahilin orang dengan pura2 akting, dia rajanya.

Intinya, kami hampir memiliki kesamaan, makanya kami bisa klop di satu kamar ini selama setahun. Kami gak ada yg study oriented banget, dan kami bisa gila2-an bareng baik dikamar, atau pun diluar sana.

Urusan makan pun, kami selalu inget ama temen. Kalo sore, siapa yang balik belakangan, harus rela dititipin beli makan malem. Gak cuma makan, sering kali kami juga kompak untuk melanggar peraturan asrama, seprti Apel pagi, ngaji gedung (ngadung) atau Social gathering (soga).

Sebetulnya gak sesimple ini jg kami bisa kompak, karena ada juga hal-hal yang sempet buat kami bermasalah.  Tapi syukurnya itu kayak cuma iklan doang, karena, saat masalah itu ada, maka satu hal yg kita lakuin -> 'Ngomong langsung'. Yeah, komunikasi emng penting banget. dan betul banget teorinya, kalo masalah sering dateng karena kurang komunikasi, dan untuk itu harus diselesaikan dengan komunikasi pula.

1 tahun berlalu diasrama, inget banget gw, 18 Juni 2011 ialah hari check-out asrama C1, gedung asrama gw. Dan di hari itu pula, kami ber4 harus mengakhiri masa2 bersama di asrama. Gw yakin, mereka ber-3 juga sedih dgn kenyataan ini layaknya gw saat itu. dan satu hal juga yang gak bakal terlupa, Ino, tenyata sudah menyiapkan 1 buah lagu perpisahan. Lagu yang ia nyanyikan 30 menit sebelum petugas memeriksa kelengkapan kamar kami untuk akhirnya meminta kunci kamar dan 'mengusir' kami. Lengkap sudah rasa haru ini.. :(

Ino, Dani, Tomi... saudara pertama gw di kampus ini.. Saudara yang telah memberikan banyak pelajaran hidup, saudara yang telah memberikan perhatian terbaik mereka, saudara yang.... hah...  entahlah,, begitu berharga mereka dalam hidup gw hingga saat ini dan selamanya...
'Together To be Better'.. yah.. itu jargon asrama TPB yang berhasil gw rasain :)




0 komentar:

Posting Komentar