Sabtu, 21 Januari 2012

Musi vs Venice

Palembang, dahulu terkenal dengan julukan "Venice from the east",, Venesia ialah sebuah Kota di Italia Utara, sedangkan Palembang ialah Kota di Pulau Sumatera, Indonesia tentunya.
Disebet Venesia dari Timur, karena Palembang memiliki kondisi alam yang serupa dengan kota yang terkenal dengan Gondolanya tersebut. Palembang yang dibelah oleh sungai Musi, dinilai serupa dengan Venesia yang terapung dan dikelilingi sungai tersebut..

Meskipun begitu, Sungai Musi dan Venesia tentunya memiliki keunikan masing-masing sesuai khasanah budayanya.. dan berikut berbagai foto perbandingan antara Sungai Musi Palembang dengan Venesia.

Venesia vs Musi tampak dari udara






                        vs





Gondola vs Getek


 vs




Bawah Jembatan

                           vs







Mirip ya?? Plaza Piazza vs 16 ilir

                      vs











Plaza venice vs Plasa BKB


              



         

              vs











Nuansa malam Venice vs Musi




                 

                  vs






Wooow, gimana? gak salah dong kalo Palembang dijuluki "Venice from the East" ?

(sumber gambar : google )





Potret

Potret sejarah hingga semester 3

Tingkat 1 : TPB (Tingkat Persiapan Bersama)



Smt 3 : ARL (Arsitektur Lanskap)







Ikamusi (Ikataan Keluarga Mahasiswa Bumi Sriwijaya)



















Jumat, 20 Januari 2012

Wajah Palembang ku kini..


PALEMBANG KOTA INTERNASIONAL” . Ya, jika kita ke Palembang saat ini, maka tak jarang kita melihat tulisan tersebut, di iklan2 jalan, hingga Bus Transmusi. Ini adalah cita-cita yang dicanangkan pemkot Palembang untuk 2013 nanti, cita-cita yang dulu seperti tabu dan mustahil bagi Kota Tertua di Indonesia ini.
            Palembang sejak 2003 silam memang benar-benar berbenah diri, masih ingat dalam benak ini, hingga tahun 2005, Palembang masih menyandang sebagai Kota Terkotor di Indonesia.. ya.. TERKOTOR… sungguh, memalukan dan rasanya sesuatu banget J. Bukan hanya masalah kebersihan, masalah keamanan pun, dulu Palembang Juara nya, Palembang sangat Tersohor dengan Tingkat Kriminalitasnya yang tinggi, hanya orang-orang bodoh yang mau liburan ke Palembang. Kurang lebih begitulh pandangan masyarakat luar tentang Palembang. Hanya Pempek dan jembatan Ampera lah yang dulu orang tahu tentang keunikan Palembang, selebihnya, yaaa ‘stigma negative’ yang mereka tahu. Maklum lah, kalau dulu orang malu kalau ditanya ‘asal dari mana?’.
            Sekali lagi, itu dulu. Sebelum adanya perhelatan akbar Pekan Olahraga Nasional ke -16 di Palembang 2004 silam. PON XVI, adalah ujung tombak semangat pembangunan di Kota peradaban Palembang Darussalam ini. Semangat ini tak terlepas dari sosok pemimpin yang berjuang memperbaiki citra Palembang, sosok walikota yang sejak kepemimpinannya 2003 silam, telah membawa perubahan besar bagi kota ini. Beliau ialah H. Eddy Santana Putra, anak seorang tentara kelahiran 20 Januari 1957. 


Kini? Tak diragukan lagi, Kota Palembang mulai menggeliat menunjukkan jati dirinya, terus mengembangkan diri membangkitkan kembali Kejayaan Sriwijaya. Revolusi Palembang dari Kota terkotor menjadi KOTA TERBERSIH, bukanlah omong kosong belaka, sejak 2007, Palembang tiap tahunnya meraih penghargaan di bidang kebersihan kota, PIALA ADIPURA kategori Kota Metropolitan. Skala Nasional saja rasanya belum cukup bagi Palembang, tahun 2008, Palembang meraih penghargaan ASEAN Environmental Sustainable Cities Award (ESC) “Kota Bersih berwawasan Lingkungan tingkat Asia Tenggara”.
            Pelayanan Publik pun sangat baik di kota yang dijuluki “Venice from the East” ini, Penyediaan air bersih sangat memuaskan, terbukti dengan pengahragaan sebagai Predikat pertama Sektor air minum dan drainase dari dinas PU. Transportasi murah dan nyaman juga sudah dapat dinikmati sekarang. Adanya Bus Rapid Transit (BRT) TransMusi Palembang yang beroperasi setiap hari di Kota ini, membuktikan Palembang benar-benar siap menyambut predikat kota Internasional.

            Konsep “waterfront city” yang dicanangkan Pemkot, sangat sesuai dengan kondisi alam Palembang yang mengalir ditengahnya Sungai terpanjang di sumatera, Sungai Musi, yang menjadi jantung perekonomian Palembang sejak dulu. “Venice from the east” harus benar-benar hidup dan menciri di Palembang.
            Kesuksesan Palembang menyelenggarakan SEAGAMES 2011 silam, membuktikan pada Indonesia dan Dunia, bahwa Palembang layak diperhitungkan sebagai Kota Internasional berbasis Budaya.
            Palembang green, clean, and Blue