Minggu, 18 Mei 2014

Kuching.... Meow (1)

Kuching (dgn H ditengah kata) mungkin, dan kayaknya sih pasti tidak seterkenal Kucing si hewan pemalas tapi lucu itu. Kuching yang akan gue ceritakan disini ialah sebuah kota di Negeri Jiran, Malaysia. Kuching atau Cat City ialah Ibukota dari Serawak di Malaysia. Serawak sendiri menjadi negara bagian terbesar di Malaysia yang berada di Borneo atau Pulau Kalimantan.
Terlepas dari mengapa dan dengan alasan apa gue dan 3 kolega gue (#tsah bgt bahasanya.. haha) Depong, Punjel, dan Yoni, bisa mengunjungi kota ini, mari simak curhatan kami seneng2 di Kota berkonsep waterfront ini :D

1. Jakarta-Pontianak
Perjalanan diawali dari Jekardah (Jakarta) bersama Depong dan Yoni dengan pesawat Li*n seharga 450rb (hahah penting amat), kami mengudara melewati Laut Jawa, dan mendarat dengan sempurna di tanah Khatulistiwa, Pontianak, tepat pukul 9 Pagi.. Sedangkan Punjel si Princess wannabe (hihi) take off dari Kota Batam... And you know what? ini penting bgt... gue, punjel dan depong pertama kali nginjekin kaki di pulau ini... BORNEO... love it :)  kecuali si Backpacker sejati Yoni, ternyata udah pernah ke kalimantan... ah, dasar Yoni gak pernah kompak :p .

Bandara Supadio Pontianak

Lanjut....
Setelah sedikit terluntang lantung di Pontianak, syukurnya sore hari kita dijemput nyokap dan tantenya Ayas, adik tingkat kami di kuliah (ceritanya kakak tingkat gak tau diri gitu).. Kami diajak makan, trus dianterin ke Terminal Internasional Antar Negara... euh, kurang kece apa lagi itu Terminal Bus, sumfah !!! Baru kali ini gue liat Terminal sebagus ini di Indonesia (--" kayak udah ke mana2 aja)... Dibandingin kampung rambutan, inimah bak bumi dan langit.. bumi dan surga mungkin.. ahay..
 2. Pontianak-Kuching

Pukul 21.00 adalah waktu keberangkatan bus Damri yang kami tumpangi untuk menuju negeri sebelah. Karena perjalanan malam, maka kegiatan yang pas ialah tidur, dan untungnya kondisi jalan tergolong mulus dan yahuuud,..
hingga akhirnya pukul 05.00 subuh kami dibangunkan karena harus pemeriksaan imigran diperbatasan. wow, ini pertama kali pula kita secara nyata melihat kondisi perbatasan antar negera ini. Menakjubkan :D . Jadi inget kata nyokapnya Ayas, kalo dinegeri malaysia ini, pemeriksaan imigran tergolong lebay, dan sejujurnya untuk jalur darat ini bagi gue masih biasa aja, karena ternyata kelebayan itu akan ada di jalur lainnya.. nanti...! iya nanti di bandara, ampe ikat pinggang gue pun ketinggalan dibandara gara2 tuh pemeriksaan,... -,-"
Setelah satu jam cek dan ricek, maka perjalanan dilanjutkan dan tidurpun dilanjutkan pula... namun ternyata kondisi jalan yang terlalu mulus membuat gue terpaksa bangun untuk menikmati pemandangan negeri melayu ini. Lalu 2,5 jam setelah itu, sampailah kami di Terminal Kota Kuching.

Terminal Kuching
Tampak depan Terminal Kuching

Dengan menyewa taksi seharga RM30 , maka perjalanan kami lanjutkan menuju Hostel yang telah kami pesan. Sekitar 20 menit dari terminal ditambah 10 menit untuk mencari2 lokasi hostel yang sedikit tidak begitu terlihat dari jalan (saking exclusivenya mungkin), maka tibalah kami dikamar hostel yang cukup nyaman karena fasilitas yang mumpuni, AC, TV dan wifi,, semua hanya RM50 (sekitar Rp175rb) perhari untuk double bed,, jadi seorang hanya membayar RM25 saja.. Kecuali gue yang baru bayar 2 malem aja gegara si Yoni bakal caw di hari ke 3... Lagi2 Yoni gak kompak kan... huh!
 
Kondisi kamar Hostel

Berhubung hari masih terlalu siang, maka kami tak menyianyiakan kesempatan untuk melihat dan berkeliling sejanak dikota ini, berharap ada banyak kucing sebagaimana nama kota nya.... Ternyata emang banyak di jalan, di toko2, semua kucing,,, tapi gak ada yang bernyawa, bukan mati tapi patung semua... Jujur gue kecewa, kecewa banget, rasanya itu kyak dibohongi ama nama kotanya, rasanya pengen pulang nyeritain semua ke bullshitan ini ke mama, terus masuk kamar dan nangis meluk bantal... *abaikan kelebayan ini.


Jadi ini nih kucingnya ->
Itu looh di belakang kita, gak keliatan? serius? mau liat banget apa mau liat aja?
nih, gue kasih yg lumayan jelas, gak lupa tetep ada kami yg wajib narsis...

Gak cuma kucing yang jadi ikon kota ini, tapi keberadaan sungai serawak sangat dieksplore oleh pemerintahnya menjadikan kota nya berkonsep Waterfront .
 Sungainya keliatan kan ya? ituloh dibelakang kita... gitu aja mau dikasih tau --" ckckck...

Kuching waterfront








Malemnya kita hanya duduk2 dan menikmati pemandangan malam di foodcourt yang ada di seberang kawasan waterfront, dan kita cukup membayar 5 sen naik perahu menyebrangi Sungai Serawak.
Jangan kira sempet selfie banyak2 didalem perahu, ini perjalanan bener2 Gak berasa banget, hitungan detik, eh udah nyampe disebrang... -,-


dan ini makan malam gue... :9 (lupa namanya)


Nah, kayaknya udah kepanjangan ceritanya di hari pertama doang.. jadi ceritanya bersambung aja ya... mau bobok manis dulu., hahay....





0 komentar:

Posting Komentar