Karakter, sesuatu yang menjadi ciri atau kekhasan dari suatu benda yang membedakannya dengan benda lain. Lanskap pun begitu, memiliki karakternya tersendiri. Lanskap suatu pegunugan, tentunya berbeda dengan lanskap di pesisir. Bahkan si satu jenis lanskap pun,bisa kita lihat karakter yang berbeda. Semua karakter inilah yang menjadikan suatu lanskap memiliki nilai unik yang harus di ekspos dan dijaga keberadaannya.
Seperti yang kita tahu, lanskap terbagi 2 : Lanskap alami dan lanskap buatan. Lanskap alami merupakan lanskap yang terbentuk secara alami akibat kegiatan alamiah di bumi. Sedangkan lanskap buatan ialah lanskap yang dibentuk oleh manusia melalui beragam cara.
Berbeda dengan lanskap buatan, lanskap alami sudah pasti menghadirkan keseimbangan dan keselarasan. Sebagaimana kata Bpak J.O Simonds di Bukunya Landscape Architecture (4th Edition) , Permukaan bumi
menampakkan suatu keharmonisan dan kesatuan diantara berbagai elemen alami
penyusunnya, seperti permukaan tanah, pegunungan, vegetasi bahkan satwa.
Seluruhnya dapat dikatakan sebgai
karakter lanskap yang tercipta secara alami.
Dengan kondisi fisik seperti inilah, Lanskap juga bisa dibagi dalam 2 kategori yaitu Lanskap Mayor dan Lanskap Minor.
Lanskap Mayor merupakan bentukan lanskap yang tidak dapat diubah, seperti Barisan Pegunungan, pantai, iklim, cuaca, dan sebgaianya.
Sedangkan Lanskap Minor ialah lanskap yang masih memungkinkan untuk diubah, seperti Bukit rendah. Perubahan bentukan ini dapat dilakukan dengan beragam cara, seperti melau grading, cut and fill. atau konstruksi.
(J.O Simonds)
Perubahan bentuk karakter alami lanskap harus merupakan upaya pengoptimuman fungsi dengan tetap memperhatikan keseimbangan dan kelestarian lanskap yang ada.
Untuk itulah perlu kearifan dari manusia agar tidak terjadi konflik antara kepentingan manusia dan keberlanjutan alam.