“PALEMBANG KOTA INTERNASIONAL” . Ya, jika kita ke Palembang saat
ini, maka tak jarang kita melihat tulisan tersebut, di iklan2 jalan, hingga Bus
Transmusi. Ini adalah cita-cita yang dicanangkan pemkot Palembang untuk 2013
nanti, cita-cita yang dulu seperti tabu dan mustahil bagi Kota Tertua di
Indonesia ini.
Palembang
sejak 2003 silam memang benar-benar berbenah diri, masih ingat dalam benak ini,
hingga tahun 2005, Palembang masih menyandang sebagai Kota Terkotor di Indonesia..
ya.. TERKOTOR… sungguh, memalukan dan rasanya sesuatu banget J. Bukan hanya masalah kebersihan,
masalah keamanan pun, dulu Palembang Juara nya, Palembang sangat Tersohor
dengan Tingkat Kriminalitasnya yang tinggi, hanya orang-orang bodoh yang mau
liburan ke Palembang. Kurang lebih begitulh pandangan masyarakat luar tentang
Palembang. Hanya Pempek dan jembatan Ampera lah yang dulu orang tahu tentang
keunikan Palembang, selebihnya, yaaa ‘stigma negative’ yang mereka tahu. Maklum
lah, kalau dulu orang malu kalau ditanya ‘asal dari mana?’.
Sekali lagi,
itu dulu. Sebelum adanya perhelatan akbar Pekan Olahraga Nasional ke -16 di Palembang
2004 silam. PON XVI, adalah ujung tombak semangat pembangunan di Kota peradaban
Palembang Darussalam ini. Semangat ini tak terlepas dari sosok pemimpin yang
berjuang memperbaiki citra Palembang, sosok walikota yang sejak kepemimpinannya
2003 silam, telah membawa perubahan besar bagi kota ini. Beliau ialah H. Eddy Santana
Putra, anak seorang tentara kelahiran 20 Januari 1957.
Kini? Tak diragukan lagi, Kota Palembang mulai menggeliat
menunjukkan jati dirinya, terus mengembangkan diri membangkitkan kembali
Kejayaan Sriwijaya. Revolusi Palembang dari Kota terkotor menjadi KOTA
TERBERSIH, bukanlah omong kosong belaka, sejak 2007, Palembang tiap tahunnya
meraih penghargaan di bidang kebersihan kota, PIALA ADIPURA kategori Kota
Metropolitan. Skala Nasional saja rasanya belum cukup bagi Palembang, tahun
2008, Palembang meraih penghargaan ASEAN Environmental Sustainable Cities Award
(ESC) “Kota Bersih berwawasan Lingkungan tingkat Asia Tenggara”.
Pelayanan
Publik pun sangat baik di kota yang dijuluki “Venice from the East” ini,
Penyediaan air bersih sangat memuaskan, terbukti dengan pengahragaan sebagai
Predikat pertama Sektor air minum dan drainase dari dinas PU. Transportasi
murah dan nyaman juga sudah dapat dinikmati sekarang. Adanya Bus Rapid Transit
(BRT) TransMusi Palembang yang beroperasi setiap hari di Kota ini, membuktikan
Palembang benar-benar siap menyambut predikat kota Internasional.
Konsep “waterfront
city” yang dicanangkan Pemkot, sangat sesuai dengan kondisi alam Palembang yang
mengalir ditengahnya Sungai terpanjang di sumatera, Sungai Musi, yang menjadi
jantung perekonomian Palembang sejak dulu. “Venice from the east” harus
benar-benar hidup dan menciri di Palembang.
Kesuksesan
Palembang menyelenggarakan SEAGAMES 2011 silam, membuktikan pada Indonesia dan
Dunia, bahwa Palembang layak diperhitungkan sebagai Kota Internasional berbasis
Budaya.
Palembang green, clean, and Blue